Bismillahirohmanirohim...,
WARNING : Kalo mau nyalin, nyalin nya juga pakai otak ya^^
LAPORAN
KULIAH KERJA INDUSTRI PADA SUB SMF
(STAFF MEDIK
FUNGSIONAL) BEDAH DIGESTIF DI DEPARTEMEN BEDAH RSPAD GATOT SOEBROTO
JAKARTA
Oleh :
Nurul Wulandari
NIM : 140112020026
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
JAKARTA 2017
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
SK.
Dikti No.158/D/O/2017
Direktorat :Gedung Sentra Kramat Blok A
Jl.
Kramat Raya No. 7-9, Jakarta
Phone : (021) 3190-5498,
Fax
:(021) 3190-5499
Website:
www.politeknik-lp3i-jkt.ac.id
PENGESAHAN
LAPORAN KULIAH KERJA INDUSTRI
Laporan Praktek Kerja Lapangan ini disusun
oleh :
Nama :
Nurul Wulandari
NIM : 140112020026
Program Studi/Kons : Admnistrasi Bisnis/ Sekretaris
Tempat Kuliah : Kampus Kramat Raya
Disetujui dan memenuhi
persyaratan untuk diajukan dalam penilaian laporan Praktek Kerja Lapangan :
Jakarta, 13 Januari 2017
Diperiksa oleh,
Ketua Program Studi Pembimbing
Industri
Administrasi Bisnis
(Syamsurizal, M.B.A) (dr.
Arief Setiawan, SpB-KBD)
Disetujui oleh,
Wakil Direktur I
Bidang Akademik
(Roni Setiawan, S.Kom, M.Kom)
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
SK.
Dikti No.158/D/O/2017
Direktorat :Gedung Sentra Kramat Blok A
Jl.
Kramat Raya No. 7-9, Jakarta
Phone : (021) 3190-5498
Fax
:(021) 3190-5499
Website:
www.politeknik-lp3i-jkt.ac.id
LEMBAR
PENILAIAN KULIAH KERJA INDUSTRI
PROGRAM
STUDI ADMINISTRASI BISNIS
POLITEKNIK
LP3I JAKARTA
Laporan
Kuliah Kerja Industri ini disusun oleh:
Nama :
Nurul Wulandari
NIM :
140112020026
Program Studi :
Administrasi Bisnis
Konsentrasi :
Sekretaris
Tempat Kuliah Kerja : RSPAD Gatot Soebroto
Aspek Penilaian
|
Nilai
|
Rata-rata
|
1. Sistematika
Penulisan Laporan Kuliah Kerja Industri
|
||
2. Pendeskripsian
laporan Kuliah Kerja Industri
|
||
3. Disiplin
waktu Kuliah Kerja Industri
|
Jakarta,
13 Januari 2017
Pembimbing Politeknik LP3I Jakarta
(Redjeki
Agoestyowati, M.Sas.)
KATA
PENGANTAR
Segala
puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas segala
rahmat dan ridha-Nya yang telah diberikan kepada penulis, sehingga kegiatan
Kuliah Kerja Industri ini hingga menyusun laporan Kuliah Kerja Industri dapat
diselesaikan dengan baik dan tepat waktu yang telah ditentukan.
Sebagaimana
ketentuan yang telah ditetapkan oleh Politeknik LP3I Jakarta, bahwa untuk
seluruh mahasiswa LP3I semester V diharuskan menyusun laporan Kuliah Kerja
Industri untuk memeberikan nilai tambah dan menjadi salah satu syarat
yang harus dipenuhi untuk dapat melangkah ke jenjang pendidikan berikutya.
Selain dari itu penyusunan laporan Kuliah Kerja Industri ini juga sebagai bukti
bahwa saya (penulis) telah melaksanakan Kuliah Kerja Industri di RSPAD Gatot
Soebroto untuk melihat secara langsung kenyataan yang ada di lapangan dan
mempraktekan ilmu yang sudah diperoleh dari bangku kuliah ke masyarakat ataupun
dunia industri.
KKI
(Kuliah Kerja Industri) yang telah diprogramkan oleh perguruan tinggi ini
memang bertujuan dalam memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai kehidupan di masyarakat maupun dunia kerja. Pengalaman belajar yang
diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Industri yang didapatkan mahasiswa
harapannya dapat memberikan bekal hidup dalam bersosialisasi selepas dari
perguruan tinggi nanti.
Selesainya
laporan Kuliah Kerja Industri ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai
pihak, sehingga pada kesempatan ini dengan rasa hormat saya ingin mengucapkan
terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah terlibat dan
membatu secara langsung maupun tidak langsung dalam pelaksanaan dan penyusunan
laporan kegiatan Kuliah Kerja Industri, khususnya kepada :
1.
Direktur Politeknik LP3I Jakarta, Drs. Jaenudin
Akhmad, S.E., M.M., M.Pd.
2.
Wakil Direktur I, Roni Setiawan, S.Kom., M.Kom.
3.
Wakil Direktur II,
Nurdin, S.S., M.M.
4.
Wakil Direktur III,
Arifin Setiabudi, S.Kom., M.M.
5.
Ketua Program Studi Administrasi Bisnis, Syamsurizal, M.B.A.
6.
Kepala Koordinator Sub SMF Bedah Digestif RSPAD
Gatot Soebroto, dr. Arief Setiawan, SpB-KBD.
7.
Dosen Pembimbing Kuliah Kerja Industri, Redjeki
Agoestyowati,M.Sas.
8.
Pembimbing Industri Kuliah Kerja Industri,
dr. Arief Setiawan, SpB-KBD.
9.
Kepada semua Staff di Departemen Bedah RSPAD
Gatot Soebroto.
10. Kepada
orang tua dan keluarga tercinta yang tiada henti selalu memberikan do’a, kasih
sayang, motivasi dan dukungannya.
11. Teman-teman
kelas sekretarisSK-177 yang
sayabanggakan.
12. Seluruh
rekan-rekan saya baik dari lingkungan Kampus LP3I Kramat Raya dan Departemen
Bedah RSPAD Gatot Soebroto yang telah memberikan kritik dan saran yag tidak
dapat disebutkan satu-persatu.
Untuk
semua bimbingan dan arahan yang telah diberikan, penulis mengucapkan
terimakasih. Semoga kebaikan Bapak/Ibu sekalian mendapatkan balasan yang
berlipat dari Allah SWT.
Dengan
segala kerendahan hati penulis menyadari bahwa penulisan Laporan Kuliah Kerja Industri
ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu, penulis dengan senangtiasa menerima
kritik dan saran dari pembaca yang bertujuan untuk meningkatkan mutu
laporan ini.
Akhir
kata penulis berharap semoga laporan Kuliah Kerja Industri ini dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi mahasiswa Politeknik LP3I dan perusahaan
terkait.
Jakarta, Januari 2017
Penulis
Nurul Wulandari
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................. i
LEMBAR
PENILAIAN KULIAH KERJA INDUSTRI............................. iii
KATA PENGANTAR............................................................................. iv
DAFTAR ISI......................................................................................... vii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................... 1
A.LatarBelakangMasalah KKI.................................................................. 1
B.RuangLingkupKerjaKuliah.................................................................. 2
B.RuangLingkupKerjaKuliah.................................................................. 2
C. Tujuandanmanfaat KKI................................................................ 3
BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.................................... 4
A. Sejarah Singkat Perusahaan........................................................ 4
B. Struktur Organisasi Instansi........................................................ 7
C. Deksripsi dan Aktifitas Kerja Perusahaan................................... 8
A. Sejarah Singkat Perusahaan........................................................ 4
B. Struktur Organisasi Instansi........................................................ 7
C. Deksripsi dan Aktifitas Kerja Perusahaan................................... 8
BAB III PELAKSANAAN KERJA KULIAH INDUSTRI................... 20
A. Jenis dan Bentuk Kegiatan Kerja Kuliah Industri....................... 20
B. Prosedur Kerja ......................................................................... 20
C. Permasalahan yang Dihadapi................................................... 28
D. Upaya Penyelesaian Masalah yang Dihadapi........................ 29
A. Jenis dan Bentuk Kegiatan Kerja Kuliah Industri....................... 20
B. Prosedur Kerja ......................................................................... 20
C. Permasalahan yang Dihadapi................................................... 28
D. Upaya Penyelesaian Masalah yang Dihadapi........................ 29
BAB IV PENUTUP........................................................................... 31
A. Kesimpulan.............................................................................. 31
B. Saran ...................................................................................... 32
A. Kesimpulan.............................................................................. 31
B. Saran ...................................................................................... 32
LAMPIRAN......................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Pelaksanaan KKI
Salah satu program studi
yang dinilai dapat mengembangkan wawasan, keterampilan, kecakapan dan
kreativitas seorang mahasiswa untuk memasuki dunia kerja adalah dengan
melaksanakan Kuliah Kerja Industri. Dimana setiap mahasiswa yang mengikuti
Kuliah Kerja Industri dituntut harus mampu mengembangkan dirinya sendiri untuk
bersosialisasi dan mempraktekan secara langsung ilmu yang sudah didapatkan dari
bangku kuliah ke dunia kerja. Secara garis besar seperti yang kita lihat bahwa
pendidikan yang dilakukan di perguruan tinggi masih terbatas pada pemberian praktek
dalam skala kecil dengan intensitas yang terbatas, agar dapat memahami dan
memecahkan setiap permasalahan yang muncul di dunia kerja, maka mahasiswa
tentunya perlu melakukan pelatihan kerja secara langsung di instansi atau
lembaga–lembaga yang berkaitan dengan program studi yang ditempuh.
Kuliah Kerja Industri (KKI)
Politeknik LP3I Jakarta merupakan agenda rutin yang dilaksanakan setiap
tahunnya bagi para mahasiwa tingkat akhir di semester V, dan tentunya setiap
mahasiswa diwajibkan untuk melaksanakan serta membuat laporan Kuliah Kerja Industri.
Selain pengalaman yang didapat sangat bermanfaat bagi para mahasiswa, Kuliah
Kerja Industri itu sendiri mejadi tolak ukur bagi Politeknik LP3I Jakarta dalam
melihat etos kerja yang dimiliki oleh setiap mahasiswa. Sesuai dengan tujuan
Politeknik LP3I Jakarta, yang mempersiapkan tenaga ahli dan terampil yang
diharapkan dapat terjun langsung ke dunia indusri/kerja, maka dipadang sangat
perlunya untuk melaksanakan Kuliah Kerja Industri.
Besar kemungkinan dengan
melalui program Kuliah Kerja Industri ini mahasiswa dapat memahami langsung
struktur organisasi dalam sebuah manajemen, profesionalitas kerja, kedisiplinan
dan masih banyak hal lainnya. Dengan banyaknya hal positif yang akan didapat
maka penulis berkesempatan untuk melakukan Kuliah Kerja Industri pada RSPAD
Gatot Soebroto.
Alasan penulis melaksanakan program Kuliah
Kerja Industri di perusahaan ini, tentunya penulis berharap mendapatkan ilmu
secara langsung mengenai praktek kerja yang sesungguhnya khususya dalam ilmu
bidang Kesekretarisan. Sehingga penulis mendapatkan banyak pengalaman berharga
yang bisa diambil dari lingkungan tempat Kuliah Kerja Industri pada RSPAD Gatot
Soebroto.
B.
Ruang Lingkup Kerja Kuliah
Telah diketahui bersama,
bahwa pelaksanaan Kuliah Kerja Industri dilakukan pada perusahaan atau
instansi-instansi pemerintah dan sudah berbadan hukum serta diakui keberadaanya
baik oleh pemerintah Republik Indonesia maupun masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaannya,
penulis melakukan Kuliah Kerja Industri pada RSPAD Gatot Soebroto, sebagai
mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Industri tentunya penulis memiliki ruang
lingkup dan tanggung jawabnya sendiri yang dipercayakan oleh manajemen
perusahaan ke pada mahasiswa yang bersangkutan, dalam hal ini ruang lingkup
penulis pada saat Kuliah Kerja Industri adalah pembuatan surat keluar,
penerimaan surat masuk, pembuatan jadwal pimpinan, print, fotocopy, fax, e-mail,
mencatat kode ICD (International
Classification of Disease), mengangkat telepon, dan filing dokumen
perusahaan degan rapi.
C.
Tujuan dan Manfaat KKI
1. Tujuan KKI
a. Memberikan pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa
mengenai kehidupan di masyarakat maupun dunia kerja.
b. Mencetak seseorang yang berpendidikan serta memiliki
kemampuan dan keterampilan profesional yang sesuai dengan tuntunan dunia kerja.
c. Meningkatkan relevansi kerjasama antara perguruan tinggi
dengan instansi-instansi pemerintah mapun perusahaan swasta.
2. Manfaat KKI
a. Bagi Penulis
Kegiatan Kuliah Kerja
Lapangan ini mejadi salah satu media pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian
antara teori yang telah didapatkan penulis di bangku kuliah dengan praktek di
lapangan. Terlepas dari itu semua tentunya penulis mendapatkan pengetahuan dan
pengembangan wawasan dalam melatih mental serta komunikasi untuk berinteraksi
langsung di dunia kerja.
b. Bagi RSPAD Gatot Soebroto
Kegiatan Kuliah Kerja Industri
ini menjadi salah satu cara bentuk kepedulian perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibilty) dalam
bidang pendidikan yang diberikan kepada masyarakat khusunya mahasiswa. Selain
dari itu dapat dijadikan sebagai sarana dan penelitian yang sekiranya dapat
dikembangkan oleh perusahaan.
c. Bagi Politeknik LP3I
Laporan ini dapat digunakan
sebagai bahan tambahan untuk informasi atau sebagai referensi bagi pembaca,
sekaligus sebagai acuan untuk bahan pembelajaran kedepan.
BAB
II
GAMBARAN
UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat RSPAD Gatot Soebroto
Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat Gatot Soebroto
Pusat Kesehatan TNIAngkatan Darat (disingkat RSPAD Gatot Soebroto Puskesad) adalah sebuah rumah sakit type A yang terletak di Jakarta Pusat, Indonesia tepatnya berada di Jl. Dr.
Abdul Rachman Saleh, rumah sakit ini berada dibawah Komando Pusat
Kesehatan Angkatan Darat. Rumah sakit ini didirikan pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1819. Di rumah sakit ini pulalah
dirintis pendidikan dokter Jawa yang dikenal dengan sebutan School tot Opleiding van Inlandsche Artsen. Saat ini RSPAD Gatot
Soebroto merupakan rumah sakit tingkat satu dan menjadi rujukan tertinggi di
jajaran TNI yang memberikan perawatan kesehatan untuk prajurit TNI AD, Pegawai Negeri Sipil serta masyarakat umum.
Setelah
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia tanggal 29 Desember 1949, salah satu instalasi
kesehatan militer yang diserahkan kepada tentara nasional Indonesia ialah “Leger Hospital Batavia” . Pada
tanggal 26 Juli 1950dilaksanakan serah terima
rumah sakit dari pihak TNI diwakili Letkol Kolonel Dr. Satrio dan dari KNIL
diwakili oleh Letnan Kolonel Dr. Scheffers. Rumah sakit ini diberi
nama Rumah Sakit Tentara Pusat (RSTP). RSTP adalah suatu lembaga di
bawah Djawatan Kesehatan Tentara Angkatan Darat (DKTAD). Pada tahun 1953
sebutan DKTAD berubah menjadi DKAD. Sebutan ini memengaruhi juga nama RSTP
menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RUMKIT PUS-AD), namun singkatan yang
lebih dikenal adalah RSPAD.
Nama
RSPAD ini berjalan sampai akhir 1970, untuk memberi kehormatan kepada
tokoh TNI Angkatan Darat yang banyak jasanya
terhadap para prajurit yang menderita sakit yaitu Jenderal TNI Gatot Soebroto mantan wakil Kepala Staf Angkatan
Darat, maka
kepala staf Angkatan Darat dengan Surat Keputusannya Nomor SKEP-582/X/1970
tanggal22 Oktober 1970 menetapkan nama RSPAD
menjadi Rumah Sakit Gatot Soebroto, disingkat Rumkit Gatot Soebroto.
Akhirnya
untuk membuat keseragaman sebutan nama-nama rumah sakit di lingkungan TNI Angkatan Darat, Kajankesad dengan surat
edaran Nomor SE/18/VIII/1977 tanggal 4 Agustus 1977 menetapkan sebutan
untuk Rumah Sakit Gatot Soebroto menjadi Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat
Gatot Soebroto (RSPAD Gatot Soebroto). Guna menghormati dan mengenang
jasa Letjen TNI Gatot Soebroto.
1. Visi dan Misi RSPAD Gatot
Soebroto
a. Visi
Menjadi Rumah Sakit Kepresidenan Berstandar
Internasional, Rujukan Tertinggi dan Rumah Sakit Pendidikan Utama serta
Kebanggaan Prajurit dan Masyarakat.
b. Misi
1) Menyelenggaraan
yankes bagi presiden dan pejabat negara.
2) Menyelenggarakan
fungsi perumahsakitan tingkat pusat dan rujukan tertinggi bagi rumah sakit TNI
AD dalam rangka mendukung tugas pokok TNI AD.
3) Menyelenggarakan
yankes dan dukungan kesehatan yang Profesional dan bermutu serta menyeluruh
bagi prajurit/ASN TNI AD dan keluarga serta masyarakat.
4) Meningkatkan
kemampuan tenaga kesehatan melalui pendidikan berkelanjutan.
5) Mengembangkan
keilmuan dan riset secara berkesinambungan berdasarkan evidence based practice.
6) Memberikan
lingkungan yang mendukung proses pembelajaran dan penelitian bagi tenaga
kesehatan.
C.
Deskripsi dan Aktivitas
Kerja Perusahaan
Dalam sebuah manajemen di suatu perusahaan struktur
organisasi berguna untuk meunjukkan adanya beberapa pembagian kerja dan
menunjukan bagaimana fungsi-fungsi atau kegiatan-kegiatan yang berbeda-beda
agar bisa di koordinasikan. Selain itu struktur organisasi juga menunjukkan
spesialisasi-spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan.
Berikut ini pembagian wewenang dan tanggung jawab
masing-masing jabatan berdasarkan uraian pekerjaan struktur organisasi di atas
adalah sebagai berikut:
1.
KADEP (Kepala Departemen Bedah)
Melaksanakan pelayanan langsung ke
pasien sebagai dokter penanggung jawab pasien (DPJP) menurut keahliannya, baik
rawat jalan, rawat inap maupun pelayanan kegawatdaruratan.
Uraian tugas :
a)
Mengkoordinir dan mendukung 8 Sub SMF bedah
dalam pelayanan kesehatan diagnostik, kuratif, promotif dan preventif bidang
ilmu bedah terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap.
b)
Menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan
program spesialisasi dan kepaniteraan klinik, dalam rangka peningkatan
penguasaan ilmu dan bedah bagi personel medik, perawat dan mahasiswa di bidang
ilmu Bedah.
c)
Menyelenggarakan penelitian dan pengembangan
pelayanan serta SDM sebagai upaya pengembangan keilmuan serta profesionalisme.
d)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak di bidang ilmu bedah.
e)
Melaksanakan pembinaan personel di jajaran
Departemen Bedah.
f)
Mengadakan koordinasi dengan
Instansi/Departemen terkait dalam rangka peningkatan pelayanan dan pengembangan
ilmu bedah.
2.
KAPOKMIN (Kepala Kelompok Administrasi)
Membantu Kepala Departemen Bedah
dalam merencanakan, memproses, mengendalikan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan tugas dalam bidang :
a)
Pembuatan surat menyurat Departemen Bedah.
b)
Pembuatan Jadwal Penugasan Dokter Departemen
Bedah di Medical Check Up.
c)
Pembuatan Jadwal jaga konsulen Bedah Bedah.
d)
Melaksanakan koordinasi dan konsolidasi dengan
Kadep aupun staf Medik lain.
e)
Pelaksanaan administrasi keuangan Departemen
Bedah.
3.
TURMIN (Tata Urusan Administrasi)
Membantu Kapokmin Departemen Bedah
dalam merencanakan, memproses, mengendalikan, melaksanakan dan mengawasi
pelaksanaan tugas dalam bidang :
a)
Pembuatan surat menyurat Deparemen Bedah.
b)
Pengarsipan Departemen Bedah.
c)
Pengetikan Sasaran Kerja Pegawai (SKP) dan
Daftar Penilaian Personel Militer.
d)
Pembubuhan cap Kadep Bedah pada buku kondisi
pasien dari ruang rawat inap dan rawat jalan.
e)
Pelaksanaan administrasi keuangan Departemen
Bedah, baik masuk maupun keluar yang bersumber dari jasa dokter dari pasien
swasta maupun BPJS.
4.
Pgs. TURYAN (Pegawai Sementara Tata Urusan
Pelayanan)
Uraian tugas :
a)
Pendistribusian surat masuk dan surat keluar
ke masing-masing bagian.
b)
Mendokumentasikan kegiatan sesuai perintah
atasan.
c)
Mengetik surat Nota Dinas.
d)
Memfotocopy surat-surat harian.
e)
Melaksanakan kegiatan lain sesuai perintah
atasan.
f)
Mengarsipkan surat masuk dan keluar.
5.
KOOR SUB SMF BEDAH ANAK (Koordinator Subagian
Staf Medis Fungsional Bedah Anak)
Membantu Kepala Departemen RSPAD
Gatot Soebroto dalam bidang :
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Anak, terhadap pasien rawat
jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Anak.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Anak dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan penembangan
ilmu Bedah Anak.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Anak, dalam
bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Anak.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Anak.
6.
KOOR SUB SMF BEDAH DIGESTIF (Koordinator
Subagian Staf Medis Fungsional Bedah Digestif)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Digestif, terhadap pasien
rawat jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Digestif.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Digestif dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan
penembangan ilmu Bedah Digestif.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Digestif,
dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Digestif.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Digestif.
7.
KOOR SUB SMF BEDAH ORTHOPAEDI (Koordinator
Subagian Staf Medis Fungsional Bedah Orthopaedi)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Orthopaedi, terhadap pasien
rawat jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Orthopaedi.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Orthopaedi dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan
penembangan ilmu Bedah Orthopaedi.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah
Orthopaedi, dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi,
penelitian dan pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Orthopaedi.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Orthopaedi.
8.
KOOR SUB SMF BEDAH PLASTIK (Koordinator
Subagian Staf Medis Fungsional Bedah Plastik)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Plastik, terhadap pasien
rawat jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Plastik.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Plastik dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan penembangan
ilmu Bedah Plastik.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Plastik,
dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Plastik.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Plastik.
9.
KOOR SUB SMF BEDAH SARAF (Koordinator Subagian
Staf Medis Fungsional Bedah Saraf)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Saraf, terhadap pasien rawat
jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Saraf.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Saraf dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan penembangan
ilmu Bedah Saraf.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Saraf,
dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Saraf.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Saraf.
10.
KOOR SUB SMF BEDAH THORAK KARDIO VASKULER
(Koordinator Subagian Staf Medis Fungsional Bedah Thorak Kardio Vaskuler)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Thorak Kardio Vaskuler,
terhadap pasien rawat jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Thorak Krdio Vaskuler.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Thorak Kardio Vaskuler dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan
dan penembangan ilmu Bedah Thorak Kardio Vaskuler.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Thorak
Kardio Vaskuler, dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan
operasi, penelitian dan pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Thorak Kardio Vakuler.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Thorak Kardio Vaskuler.
11.
KOOR SUB SMF BEDAH TUMOR (Koordinator Subagian
Staf Medis Fungsional Bedah Tumor)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Tumor, terhadap pasien rawat
jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Tumor.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Tumor dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan penembangan
ilmu Bedah Tumor.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Tumor,
dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Tumor.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Tumor.
12.
KOOR SUB SMF BEDAH UROLOGI (Koordinator
Subagian Staf Medis Fungsional Bedah Urologi)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Urologi, terhadap pasien
rawat jalan dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah Urologi.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian/sub SMF
Bedah Urologi dan instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan penembangan
ilmu Bedah Urologi.
e)
Mengkoordinir kegiatan Sub SMF Bedah Urologi,
dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
f)
Membuat Daftar Jaga Konsulen Sub SMF Bedah
Urologi.
g)
Mengevaluasi kegiatan pelayanan Sub SMF Bedah
Urologi.
13.
KABAG DIKLITBANG (Kepala Bagian Pendidikan,
Pelatihan dan Pengembangan)
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah, terhadap pasien rawat jalan
dan rawat inap.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada :
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan UNPAD
c)
Menyusun, mengevaluasi dan mengembangkan
piranti lunak bidang Bedah.
d)
Mengadakan koordinasi dengan bagian Bedah dan
instansi terkait dalam meningkatkan pelayanan dan penembangan ilmu Bedah.
e)
Mengkoordinir kegiatan Bedah, dalam bidang
pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi, penelitian dan
pengembangan.
14.
PENATA DIKLAT (Penata Pendidikan dan
Pelatihan)
a)
Mendata peserta kepanitraan klinik.
b)
Membuat jadwal kegiatan kepanitraan klinik.
c)
Membuat jadwal ujian kepanitraan klinik.
d)
Membuta jadwal jaga kepanitraan klinik di IGD.
e)
Menyiapkan perkuliahan kepanitraan klinik.
f)
Menyiapkan kebutuhan ujian tetulis kepanitraan
klinik.
g)
Mendata dan menghitung nilai ujian kepanitraan
klinik.
h)
Membuat laporan nilai ujian kepanitraan
klinik.
i)
Mendata peserta PPDS (Program Pendidikan
Dokter Spesialis).
j)
Mendistribusikan peserta PPDS ke Sub SMF Bedah
sesuai jadwal yang ditentukan fakultasnya.
k)
Membuat jadwal jaga peserta PPDS.
l)
Mendata nilai peserta PPDS.
m)
Membuat laporan nilai peserta PPDS.
15.
Pgs. PENATA LITBANG (Pegawai Sementara Penata
Pelatihan dan Pengembangan)
a)
Pendistribusian surat masuk dan keluar ke
maing-masing Sub SMF Bedah.
b)
Pengetikan nota dinas Departemen Bedah.
c)
Pengadaan surat-surat harian.
d)
Penyiapan laporan jaga dokter setiap hari
kamis.
e)
Pembuatan jadwal kegiatan dokter spesialis
bedah di layar monitor.
f) Pendataan pasien harian rawat jalan dan
pengolahan data menjadi laporan bulanan.
16.
KABAG YANMED (Kepala Bagian Pelayanan Medik)
Membantu Koordinator Sub. SMF Bedah
Orthopaedi di RSPAD Gatot Soebroto dalam bidang:
a)
Melaksanakan pelayanan kesehatan diagnostik,
kuratif, promotif dan preventif bidang ilmu Bedah Orthopaedi, terhadap pasien
rawat jalan, rawat inap dan Gadar.
b)
Memberikan pendidikan dan pelatihan kepada:
1)
Co Assisten dari FK Universitas Swasta di
Jakarta.
2)
PPDS : Program Bedah Umum dari FK-UI dan FK
UNPAD
3)
PPDS : Program Bedah Orthopaedi dari FK-UI,
FK-UNPAD dan FK UNHAS.
c)
Menyusun, mengevaluasi dan megembangkan
piranti lunak bidang Bedah Orthopaedi.
d)
Melaksanakan kegiatan Sub SMF Bedah
Orthopaedi, dalam bidang pelayanan poliklinik, rawat inap, tindakan operasi,
penelitiaan dan pengembangan.
e)
Melaksanakan perintah Sub SMF Bedah Orthopaedi
RSPAD Gatot Soebroto.
f)
Mengikuti Laporan Jaga (setiap hari Kamis) dan
briefing (setiap hari Jum’at)
Departemen Bedah RSPAD Gatot Soebroto.
17.
KAUR MIN YANMED (Kepala Urusan Administrasi
Pelayanan Medik)
a)
Pembuatan Clinical
Pathway Departemen Bedah.
b)
Pembuatan panduan praktik klinik Departemen
Bedah.
c)
Pembuatan pengajuan Clinical Prevelenge dan Clinical
Appointment.
d)
Pembuatan standar pelayanan medik Departemen
Bedah.
e)
Pembuatan program kerja dan penyusunan laporan
program kerja Departemen Bedah.
f)
Penyusunan profil Departemen Bedah.
g)
Pembuatan uraian tugas personel Departemen
Bedah.
h)
Pembuatan penilaian kinerja personel
Departemen Bedah.
i)
Pembuatan nota dinas Departemen Bedah.
18.
Pgs. TUR MIN YANMED (Pegawai Sementara Tata
Urusan Administrasi Pelayanan Medik)
a)
Pengurusan Surat Tanda Registrasi (STR) dokter
spesialis bedah.
b)
Pengurusan Surat Izin Praktek (SIP) dokter
spesialis bedah.
c)
Pengetikan laporan keuangan Departemen Bedah.
d)
Pengetikan Jadwal Petugas Medical Check-Up.
e)
Pengetikan Jadwal Jaga Konsulen Bedah.
19.
KAUR DATA & PELAP YANMED (Kepala Urusan
Data dan Pelaoran Pelayanan Medik)
a)
Pengolahan data pasien rawat jalan dan rawat
mondok menjadi laporan.
b)
Pembuatan laporan pasien bulanan dan tahunan
Departemen Bedah.
c)
Pelaksana harian administrasi keuangan pasien One Day Care (OCD) Departemen Bedah.
20.
TUR DATA & PELAP YANMED (Tata Urusan Data
dan Pelaporan Pelayanan Medik)
a)
Pendistribusian dan penarikan data pasien
rawat jalan dan rawat mondok.
b)
Menginput data pasien rawat jalan, rawat
mondok dan pasien operasi Departemen Bedah.
c)
Pengiriman laporan pasien bulan dan tahunan ke
Bandok dan Infolahta RSPAD Gatot Soebroto.
d)
Pengambilan jatah Kaporlap personil Departemen
Bedah.
e)
Pengambilan jatah ATK Departemen Bedah.
BAB III
PELAKSANAAN KULIAH KERJA INDUSTRI
A.
Jenis dan Bentuk Kegiatan Kuliah Kerja Industri
Penulis melakukan kegiatan
Kuliah Kerja Industri sebagai seorang Sekretaris di Sub SMF Bedah Digestif pada
Departemen Bedah RSPAD Gatot Soebroto yang dimana sehari-harinya penulis
bekerja secara langsung dibawah perintah 6 Dokter spesialis Bedah Digestif.
Adapun jenis dan bentuk
Kuliah Kerja Industri yang telah penulis lakukan padaSub SMF Bedah Digestif dibulan
November 2016 – Desember 2016 adalah sebagai
berikut :
1. Penanganan Surat Masuk dan Surat Keluar
Sebagai seorang Sekretaris, penulis selalu menangani
surat masuk maupun keluar karena hal tersebut adalah kegiatan yang rutin
dilakukan.
a. Surat Masuk
1) Tata
Cara Pengelolaan Surat Masuk
a) Penyortiran
Surat
Adapun
cara penanganan surat masuk yang penulis lakukan adalah sebagai berikut danlangkah yang pertama-tama dilakukan oleh penulis adalah
memilah-milahkan surat. Surat dapat dipilah berdasarkan:
(1) Unit
Organisasi
Surat-surat
dikelompokkan menurut tujuan surat, yaitu kepada pimpinan dan kepada unit
organisasi di mana surat itu ditujukan.
(2) Macamnya
Surat-surat
di dikelompokkan menurut kelompok surat pribadi, surat dinas, surat tercatat,
dan sebagainya.
(3) Klasifikasinya
Pemilahan
selanjutnya, terutama surat-surat dinas dikelompokkan menurut surat kilat/sangat
segera (harus diterima dalam waktu 1 x 24 jam), surat segera (diterima maksimal
2 x 24 jam), dan biasa (maksimal 5 hari harus diterima).
b) Pembukaansampul
Setelah
surat-surat itu dipilah-pilahkan seperti di atas, selanjutnya dilakukan
pembukaan sampul. Semua surat-surat yang bersampul dibuka dengan teliti kecuali
surat-surat rahasia dan surat-surat pribadi.
c) Mengeluarkan
surat dari sampul
Langkah
berikutnya yaitu mengeluarkan surat-surat dari masing-masing sampulnya yang
telah dibuka. Mengeluarkan surat dari dalam sampulnya harus dilakukan dengan
hati-hati jangan sampai
surat
itu terkoyak atau robek karena ada kemungkinan surat itu masih menyangkut
kesampulnya.
d) Pembacaan
surat
Surat-surat
yang telah dikeluarkan dari sampulnya, kemudian dibaca dan diteliti apakah
surat-surat tersebut ada alamat dalamnya atau tidak, apakah surat-surat itu
ditujukan kepada pimpinan atau langsung kepada pejabat/unit yang menangani
masalahnya, apakah surat-surat itu ada lampirannya atau tidak, apakah surat itu
terdiri dari satu lembar atau lebih dan penelitian lain-lain yang ada kaitannya
dengan surat tersebut.
e) Pencatatan
surat
Surat
yang sudah diolah seperti di atas, selanjutnya dicatat dalam buku agenda
menurut klasifikasi dan kualifikasi masing-masing surat. Di bawah ini contoh
kolom dalam buku agenda surat masuk.
(1) Tanggal
Penerimaan Surat Masuk
(2) Nomor
Urut Agenda
(3) Tanggal
dan Nomor Kode Surat Masuk
(4) Alamat
Pengirim
(5) Hal
(6) Lampiran
(7) Ket.
Pencatatan
surat sangat diperlukan untuk mempermudah pengendalian surat-surat tersebut.
Pencatatan surat masuk pada buku agenda dimulai dari nomor 1 pada bulan Januari
dan berakhir nomor terakhir dalam satu tahun, yaitu nomor terakhir pada tanggal
31 Desember. Pencatatan surat masuk selalu dilakukan pada setiap terjadi
pemindahan dan penyimpanan.
f) Pembagian
Surat
Setelah
surat-surat dicatat dalam buku agenda atau Kartu Kendali seperti tersebut di
atas, kemudian surat-surat itu dikirim kepada pihak yang dituju oleh
surat-surat tersebut.
2)
Prosedur Pengelolaan Surat Masuk
Prosedur pengelolaan surat yang baik hendaknya
menggunakan langkah-langkah sebagai berikut:
a)
Penerimaan
Tugas penerimaan adalah :
1) Mengumpulkan
dan menghitung jumlah surat yang masuk,
2) Meneliti
ketepatan alamat sipengirim surat,
3) Menggolongkan
surat sesuai dengan sifat surat,
4) Menandatangani
bukti pengiriman sebagai tanda bahwa surat telah diterima
b) Penyortiran
Penyortiran dapat dilakukan berdasarkan
atas golongan surat biasa, rutin dan rahasia. penyortiran adalah kegiatan
memisah-misahkan surat untuk pengolahan lebih
lanjut.
c)
Pencatatan
Setelah surat dicatat distempel (cap)
serta memeriksa ketepatan jenis ataupun jumlah lampiran yang harus diterima
maka langkah berikutnya adalah melakukan pencatatan.
d)
Mengagendakan surat masuk.
Mengagendakan surat adalah kegiatan
mencatat surat masuk dan surat keluar kedalam buku agenda (buku harian). Buku
ini bisa disebut BukuAgenda Masuk (Daily
Mail Record). Setiap surat masuk dicatat dan diberi nomor agenda suratmasuk.
b. SuratKeluar
1) Penanganan
surat keluar
a) Pembuatan
Konsep
Konsep surat sering disebut sebagai
draft. Saat pengetikan belum menggunakan komputer (masih menggunakan mesin tik
manual atau mesin tik elektrik) untuk membuat surat harus dibuat dulu konsepnya
secara tertulis, di atas kertas bergaris/kertas buram/lembar konsep surat. Hal
ini karena jika langsung diketik terjadi hanyak kesalahan. Saat ini mesin tik
sudah tidak lagi menjadi alat yang populer karena sudah digantikan oleh
komputer yang lebih canggih. Konsep yang ditulis tangan pun kini sudah mulai
ditinggalkan, konsep surat sudah langsung diketik dengan komputer. Namun
demikian, masih ada yang tetap menggunakan cara yang lama dengan membuat konsep
ditulis tangan, kemudian diketik dengan menggunakan komputer.
Walau pun hanya konsep, namun pembuatan
konsep sebaiknya juga dibuat dengan balk, disusun secara lengkap sesuai dengan
aturan pembuatan surat, dengan bagian-bagiar surat dibuat lengkap, termasuk
juga bentuk suratnya, sehingga tidak terjadi banyak perbaikan atau revisi pada
saat pengetikan.
Pembuatan konsep dapat dilakukan oleh:
(1)
Atasan atau pimpinan
(a) Konsep
dibuat dan diketik sendiri secara lengkap, biasanya untuk surat rahasia.
(b) Konsep
dibuat sendiri dan diserahkan kepada juru tik.
(c) Konsep
dibuat secara garis besar, diselesaikan secara lengkap oleh sekretaris.
(d) Konsep
didiktekan langsung kepada sekretaris atau pembantunya.
(2)
Orang yang ditunjuk (Konseptor)
Pimpinan dapat menunjuk langsung orang yang dipercaya
untuk membuat konsep surat.
Agar ada keseragaman dalam pembuatan konsep surat.
Sebaiknya konsep ditulis di lembar konsep surat. Selain agar lebih rapi juga
memudahkan dalam membuat konsep dan mencegah ada informasi yang tertinggal
serta jelas dalam pertanggungjawabannya.
b)
Persetujuan Konsep
Jika konsep surat dibuat oleh konseptor
atau bawahan, maka konsep tersebut harus mendapatkan persetujuan dari pimpinan.
Tujuannya adalah memeriksa apakah konsep surat tersebut sudah sesuai atau perlu
diperbaiki atau dikoreksi. Bila konsep sudah mendapat persetujuan dari
pimpinan, maka pimpinan akan memberi tanda/paraf (acc) pada konsep tersebut.
c)
Pencatatan Surat
Konsep surat yang sudah mendapatkan
persetujuan dari pimpinan, selanjutnya dicatat ke dalam buku agenda surat
keluar untuk diregistrasi atau didaftarkan. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan
nomor surat dari agendaris sesuai dengan aturan pemberian nomor surat yang
berlaku di kantor tersebut. Format buku agenda dan cara pengisiannya dapat
lihat pada materi pengurusan surat masuk sistem buku agenda.
d)
Pengetikan Konsep Surat
Konsep surat yang telah mendapatkan
persetujuan pimpinan dan mempunyai nomor surat, selanjutnya dapat diserahkan
kepada juru tik untuk diketik dengan rapi. Jangan lupa untuk mengetik juga
sampul surat yang akan digunakan.
e)
Pemeriksaan Pengetikan
Juru tik harus memeriksa pengetikannya
sebelum surat tersebut diprint atau dicetak, jangan sampai ada kesalahan
pengetikan sekecil apa pun, walau pun hanya satu huruf sekali pun. Apalagi jika
berupa angka-angka, harus diteliti, karena beda angka adalah kesalahan fatal.
Bahkan konseptor harus memeriksa juga pengetikan tersebut, sehingga benar-benar
sesuai dengan konsepnya. Selain itu, konseptor memberikan parafnya dengan
pensil pertanda surat sudah sesuai dengan konsep.
f)
Penandatanganan Surat
Setelah surat sudah selesai diketik
dengan rapi, maka pejabat yang berwenang atau bertanggungjawab terhadap surat
tersebut dan membubuhkan tanda tangan di atas nama terang.
g)
Pemberian Cap Dinas
Surat yang telah ditandatangani oleh
penanggungjawab, selanjutnya diberi cap dinas/stempel sebagai tanda syahnya
surat. Surat yang tidak ada cap dinas/stempel akan diragukan keabsahannya.
Pemberian cap dinas dibubuhkan di sebelah kiri tanda tangan dengan menyinggung
sedikit dari tanda tangan tersebut.
h)
Melipat Surat
Surat yang asli dikirim ke alamat yang
dituju dengan dilipat secara rapi menggunakan aturan melipat surat. Serrientara
itu, tembusannya atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip, tanpa dilipat, karena
akan disimpan dalam map/folder di laci filling cabinet. Untuk surat yang nantinya
akan dimasukkan ke dalam sampul berukuran besar, tidak perlu dilipat. Melipat
surat harus juga memperhatikan ukuran sampul yang akan digunakan.
i)
Penyampulan Surat
Surat yang telah dilipat rapi
selanjutnya dimasukkan ke dalam sampul yang telah disediakan dan direkatkan
dengan lem secara rapi.
Perhatikan juga hal-hal berikut.
(1) Gunakan
kop surat juga untuk sampul surat.
(2) Cantumkan
nomor surat bila diperlukan.
(3) Jika
sampul tidak menggunakan kop surat, harus dibubuhkan cap dinas/stempel pada
sampul di sebelah kiri.
(4) Perangko
secukupnya.
j)
Pengiriman Surat
Jasa pengiriman surat merupakan suatu
hal yang tidak dapat dipisahkan dalam proses prosedur pengurusan surat, baik
surat masuk/surat keluar. Oleh karena itu, dibutuhkan jasa pengiriman surat
yang tepat.
Hal yang perlu diperhatikan dalam
menggunakan jasa pengiriman surat:
(1) jenis
surat;
(2) informasi
yang tercantum dalam surat;
(3) tujuan/alamat
surat;
(4) volume/banyaknya
surat.
(5) Pengiriman
surat dapat dilakukan dengan empat cara berikut.
(6) Melalui
kurir.
(7) Melalui
pos.
(8) Melalui
perusahaan jasa pengiriman (JNE, DHL, TIKI, FEDEX, dan sebagainya).
(9) Melalui
Internet
k)
Penyimpanan Surat
Surat yang asli dikirimkan kepada alamat
yang dituju, sedangkan tembusan atau lembar ke-2 disimpan sebagai arsip.
Penyimpanan dilakukan dengan menggunakan sistem penyimpanan, Misalnya: sistem
abjad, sistem subjek, sistem tanggal, sistem nomor, dan sistem wilayah.
2. Pengarsipan.
Sebagai seorang Sekretaris pengarsipan
surat adalah salah satu tugas administrasi yang penulis lakukan, adapun system pengarsipan yang
penulis gunakan adalah system tanggal.
3. Penerimaan Telepon.
Saat melaksanakan
kegiatan Kuliah Kerja Industri, penerimaan telepon adalah salah satu tugas rutin yang penulis lakukan
dan bisa dikatakan kegiatan yang harus di lakukan dengan cermat dan hati-hati
karena dari menerima telepon lah penulis bisa tahu bahwa ada pasien yang sedang
membutuhkan dokter untuk melakukan konsul, permintaan follow up, mengingatkan
kegiatan operasi, dll. Adapun tata cara menerima telepon yang penulis lakukan
adalah sebagai berikut:
a) Mengangkat telepon dalam keadaan duduk tegak dan tidak
boleh sambil bersandar karena akan mempengaruhi suara saat berbicara via
telepon.
b) Jangan mengucapkan kata “hallo” karena itu dianggap tidak
sopan.
c) Mengucapkan salam dan menyebutkan identitas jabatan dan
nama, dan menanyakan maksut tujuan si penelpon. Biasanya penulis mengucapkan
“Pagi, Digestif...ada yang bisa dibantu?”.
d) Apabila penelpon tidak menyebutkan identitasnya, maka tanyakan
dengan siapa berbicara.
e) Jika penelpon meminta untuk berbicara dengan pimpinan, penulis
akan memastikan dahulu posisi pimpinan, kemudian meminta waktu untuk mengecek
posisi pimpinan penulis.
f) Jika penelepon bersedia menunggu, maka jangan terlalu
lama membiarkannya menunggu. Apabila pimpinan tidak sedang berada di tempat
atau tidak sedang ingin menerima telpon, maka sampaikanlah dengan sopan.
g) Jangan lupa menanyakan nomor telepon untuk dihubungi
kembali saat pimpinan penulis sudah tidak sibuk. Akan sangat fatal jika anda
melakukan kesalahan tidak menanyakan nomor telepon penelpon.
h) Jika sudah tidak ada lagi yang bisa dibantu, maka akhiri
pembicaraan dengan mengucapkan salam dan tidak menutup telepon terlebih dahulu
sebelum penelpon yang menutup.
i) Isilah form penerimaan telepon untuk diberikan kepada
pimpinan.
4. Menerima Tamu.
Menerima tamu mungkin adalah hal yang mudah dan umum yang
bisa dilakukan oleh semua orang tetapi jika tidak dilakukan dengan baik akan
menimbulkan kesan tidak menyenangkan untuk tamu yang datang, karena itu
sebagai seorang Sekretaris menerima tamu
adalah hal yang harus diperhatikan dan dilakukan dengan baik.
5. Perekapan Jadwal Operasi Harian Dokter.
Sebagai seorang Sekretaris Dokter, penulis melakukan
tugas khusus salah satunya adalah perekapan jadwal operasi harian. Setiap pagi
penulis melihat jadwal operasi tersebut di papan Departemen Bedah dan
mencatatnya di buku Rekap Jadwal Operasi. Alasan penulis melakukan kegiatan
tersebut karena Dokter-Dokter bedah digestif selalu menanyakan jadwal oprasi
mereka ke penulis.
6. Mengawas co-ass (Co Assistant/Dokter Muda) dan Residen
(Dokter Umum yang Magang Untuk Menjadi Dokter Spesialis) Bedah Digestif.
Co-ass atau co-Assistant adalah mahasiswa fakultas
kedokteran yang sedang melakukan praktek di rumah sakit, di Sub SMF Bedah
Digestif sendiri menangani 3 (tiga) orang co-ass.
Setiap harinya co-ass harus absen ke Sub SMF Bedah
Digestif dengan memberika paraf kehadiran pada buku absen yang sudah disediakan.
Jika co-ass terlambat absen dari waktu yang sudah ditentukan maka sebagai
sorang Sekretaris yang mengawasi hal tersebut, penulis mencoret absen tersebut
utuk menyatakan bahwa co-ass tidak absen/tidak hadir.
Berbeda dengan co-ass, Residen adalah Dokter Umum yang
melakukan praktek di Rumah sakit untuk menjalani syarat sebagai Dokter
Spesialis. Di Sub SMF Bedah Digestif sendiri hanya memiliki satu orang Residen
dan setiap bulannya Residen akan berganti orang/rotasi.
7. Mengatur Jadwal Bulanan Dokter Bedah Digestif.
Di Sub SMF Bedah Digestif setiap Dokter nya memiliki
jadwal bulanan yang meliputi Jadwal Jaga Konsulen dan Jadwal Harian Bedah
Digestif. Sebagai Sekretaris pembuatan jadwal adalah kegiatan rutin setiap
bulan yang harus dilakukan dan dibuat guna memberitahu setiap dokter untuk
bertugas perharinya sesuai jadwalnya secara bergiliran.
Untuk Jadwal Jaga Konsulen harus dibuat dan diberikan ke
TU sebelum pertengahan bulan karena jadwal tersebut akan di rekap oleh TU untuk dibagikan ke
seluruh Sub SMF Bedah pada akhir bulan (untuk bulan berikutnya). Untuk Jadwal
Harian Bedah Digestif diselesaikan sampai akhir bulan dan untuk digunakan bulan
berikutnya.
8. Menangani Pembayaran
Tagihan Bulanan.
Setiap bulannya Sub SMF Bedah Digestif memiliki tagihan
bulanan seperti tagihan telepon, internet, TV, dll. Tidak hanya membayar
tagihan di Sub SMF Digestif terkadang sebagai seorang Sekretaris, penulis juga
diminta untuk membayarkan tagihan pribadi Dokter. Tagihan-tagihan tersebut
dibayarkan meggunakan uang kas Dokter yang di kumpulkan dan dipercayakan kepada
Sekretaris.
9. Menyuplai Kebutuhan di Bedah Digestif.
Sebagai seorang Sekretaris yang memperhatikan semuanya
dengan sangat terperinci, untuk memenuhi semua kebutuhan dan membantu kerja
operasional Dokter berjalan dengan lancar karena itu menyuplai kebutuhan adalah
termasuk tugas khusus yang penulis lakukan pada Kuliah Kerja Industri ini.
Kebutuhan tersebut berupa alat tulis kantor (ATK), makanan dan minuman.
Kebutuhan tersebut dipenuhi dengan menggunakan uang kas yang dikumpulkan oleh
dokter dan Sekretaris simpan.
B.
Permasalahan Yang
Dihadapi
Adapun kendala atau
permasalahan yang dihadapi saat melakukan Kuliah Kerja Industri ini di ataranya
sebagai berikut:
1. Saat penulis mulai melakukan Kuliah Kerja Industri di Sub
SMF Bedah Digestif, sistem prosedur penanganan surat masuk dan keluar disini
sangat tidak rapi dan tidak ada sistem pengarsipan sama sekali disini.
2. Saat melakukan peneriman telepon masuk kendala yang
sering terjadi adalah misscommunicationkarena
penulis baru berada disini dan masih asing untuk mendengar divisi-divisi yang
berada pada RSPAD Gatot Soebroto. Tidak hanya melakukan misscommunication, kendala lain yang penulis temukan adalah adanya
pasien yg selalu menelepon bertujuan untuk bertanya agar dapat menemui Dokter
secara langsung/tanpa prosedur RSPAD Gatot Soebroto dan itu membuat penulis
kesulitan untuk menjawab hal tersebut.
3. Saat menerima tamu, penulis menemukan kendala seperti
tamu datang tanpa janji dan ingin bertemu Dokter segera, hal ini yang membuat
penulis harus memberikan konfirmasi mendadak kepada Dokter yang bahkn Dokternya
pun sedang melakukan kegiatan.
4. Kendala yang penulis temukan saat merekap jadwal operasi
adalah belum terpasangnya jadwal operasi pada tanggal hari dimana penulis harus
melihat jadwal operasi, karena setiap pagi para Dokter akan menanyakan kepada
penulis tentang jadwal tersebut.
5. Kesulitan yang ditemukan saat mengawas co-ass adalah
membuat mereka disiplin akan pengisian absen
perharinya. Penulis sudah memperingatkan dan membecirakannya kepada
co-ass tetapi hasilnya sama.
C.
Upaya Penyelesaian
Masalah Yang Dihadapi
1. Setelah penulis
melakukan Kuliah Kerja Industri disini, penulis berinisiatif untuk membuat
sistem baru dalam menangani surat masuk, surat keluar maupun pengarsipannya.
Pertanggal 1 Desember 2016, penulis mulai melakukan penanganan sistem surat
masuk, surat keluar dan pengarsipannya.
2. Solusi yang penulis
lakukan untuk menghindari kesalahan yang sama dalam penrimaan telepon yaitu mempelajari
semua istilah atau divisi-divisi yang masih asing bagi penulis dan mulai
mempraktekannya dalam menerima telepon.
3. Untuk menangani kendala dalam menima tamu yaitu penulis
akan melakukan koordinasi dengan Dokter yang terlibat dan jika diterima oleh
Dokter, maka penulis akan mempersilahkan tamu tersebut menunggu, jika tidak
penulis akan mengkomunikasikannya secara baik-baik agar tamu dapat mengerti dan
memahami keadaan.
4. Penulis sudah beberapa kali mendapatkan kendala seperti
itu dan solusi yang penulis ambil adalah melaporkannya pada bagian Tata Usaha
(TU), jika belum berhasil juga penulis akan mengabarkannya ke pihak OK (kamar
operasi) karena jadwal operasi yang mengeluarkan adalah OK.
5. Solusi yang penulis ambil untuk mendisiplinkan pengisian
absen co-assadalah dengan menempelkan tata tertib dan aturan pada bagian depan
buku absen dengan begitu dapat mengingatkan para co-ass tetap selalu mengisi
absennya tanpa harus mengkomunikasikannya lagi.
BAB IV
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Seperti yang telah diketahui bersama kegiatan Kuliah Kerja Industri
bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman serta wawasan dalam dunia kerja
yang sesungguhnya, sesuai dengan jurusan perkuliahan yang dipelajari.
Berdasarkan pada seluruh
kegiatan Kuliah Kerja Industri yang telah dilakukan oleh penulis pada Departemen
Bedah RSPAD Gatot Soebroto dan berdasarkan pembahasan yang telah dikemukakan
pada bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
Kuliah Kerja Industri yang
telah diprogramkan oleh perguruan tinggi ini memang bertujuan dalam memberikan
pengalaman dan wawasan kepada mahasiswa mengenai kehidupan di masyarakat maupun
dunia kerja. Pengalaman belajar yang diperoleh dari kegiatan Kuliah Kerja Industri
yang didapatkan mahasiswa harapannya dapat memberikan bekal hidup dalam
bersosialisasi selepas dari perguruan tinggi nanti. Dari pelaksanaan Kuiah
Kerja Industri yang dilakukan pada Sub SMF Bedah DigestifDepartemen Bedah RSPAD
Gatot Soebroto sebagai Sekretaris. Sebagai seorang Sekretaris banyak hal
yang harus diperhatikan terutama membantu kegiatan pimpinan. Selain membantu
pimpinan kegiatan rutin lainnya dalam
melakukan Kuliah Kerja Industri penulis juga melakukan tugas administrasi dan
khusus. Tugas administrasi sendiri seperti penanganan surat masuk dan keluar,
menerima telepon, perekapan data-data dan pengarsipan. Untuk tugas khusus
sendiri penulis melakukan seperti penyuplaian kebutuhan Dokter, mengawas co-ass
dan residen serta menjaga kerapihan dan kenyamanan ruangan tempat dokter
bekerja.
B.
Saran
Pada umumnya pelaksanaan
Kuliah Kerja Industri merupakan penghubung antara dunia pendidikan dengan dunia
kerja, mahasiswa dapat melihat dan mengetahui kesesuaian antara teori yang
didapatkan di bangku kuliah dengan praktek di lapangan.
Sebelum penulis menutup
laporan ini, ijinkan penulis memberikan sidikit saran. Adapun beberapa saran
yang dapat deberikan oleh penulis adalah sebagai berikut :
Terlepas dari sudah
berjalannya sistem dan prosedur yang ada di perusahaan dengan baik, masih
terdapat beberapa hal yang mungkin perlu ditambahkan untuk kemajuan perusahaan,
diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya daftar pengarsipan yang konkrit karena saat
saya melakukan Kuliah Kerja Industri disini, sistem pengarsipan dan data-data
surat masuk dan keluar sangat tidak teratur dan menyulitkan jika suatu saat
data-data tersebut dibutuhkan kembali.
2. Diharapakan kedepannya perusahaan dapat selalu menerima
mahasiswa yang mengajukan Kuliah Kerja Industri dengan tujuan untuk
pengembangan perusahaan dan di sisi lain dapat membatu program pemerintah untuk
meningkatkan pendidikan dan sumber daya manusia di Indonesia.